Marak Kasus Radikalisme, Pondok Pesantren Muhammadiyah Al-Ghifari Adakan Seminar Kebangsaan

Lampung Timur-26/02/2022 Pondok Pesantren Muhammadiyah Abudzar Al Ghifari menyelenggarakan Seminar Kebangsaan dengan Tema “Pondok Pesantren sebagai Sarana Menumbuhkan Sikap Nasionalisme dan Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila”. Acara ini diselenggarakan di Aula PontrenMU Abudzar Al Ghifari dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Peserta kegiatan seminar ini adalah pimpinan, ustadz, ustadzah, dan karyawan PontrenMu Abudzar Al Ghifari serta pimpinan, guru, dan karyawan SMP Muhammadiyah Al Ghifari dengan jumlah peserta sebanyak 45 orang.

Seminar kebangsaan menghadirkan empat pemateri dari Forkopincam Batanghari, yaitu Camat, Kapolsek, Danramil, dan Kepala KUA Kecamatan Batanghari. Hadir pada Acara Pembukaan, yaitu Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Batanghari, H. M. Komarudin, M.Pd., Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lampung Timur, Drs. H. Budi Suhermanto., Camat Batanghari, Ibu Mira Hayati, S.Stp., dan Kapolsek Batanghari AKP Syamsu Rizal, S.I.P.,M.H. Kegiatan seminar ini dibuka langsung oleh Camat Batanghari, yaitu Ibu Mira Hayati, S.Stp.

Bapak M. Komarudin selaku Ketua PCM Batanghari dalam sambutannya menyampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki konsep darul ahdi wa syahadah yang menegaskan komitmen keislaman dan keindonesiaan yang dipahami Muhammadiyah. Pancasila sebagai Darul Syahadah berarti negeri yang bersepakat pada kemaslahatan. Artinya Darul Ahdi juga dapat dimaknai sebagai Darussalam yang berarti negeri yang penuh dengan kedamaian.

Bapak Budi Suhermanto selaku Ketua PDM Lampung Timur dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan Amal Usaha Muhammadiyah termasuk Pondok Pesantren dan Sekolah Muhammadiyah terpapar dengan paham radikalisme. Menurutnya Muhammadiyah melalui organisasi dan tokoh-tokohnya telah ikut berjuang sejak sebelum Kemerdekaan Indonesia. Di antaranya Panglima Jenderal Sudirman yang memimpin perjuangan melawan penjajah dan Ki Bagus Hadikusumo yang ikut merumuskan teks Pancasila.


Ibu Mira Hayati selaku Camat Batanghari sangat mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PontrenMu Abudzar Al Ghifari. Ibu Mira berharap semua peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga memahami semua materi yang disampaikan oleh para pemateri. Menurutnya kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi para ustadz/ustadzah dan guru selaku pendidik bagi generasi penerus bangsa. Beliau juga menyampaikan pengalaman dan urgensinya memiliki jiwa tenggang rasa dalam kemajemukan suku ras dan agama. “Yang minoritas menghormati yang mayoritas, dan yang mayoritas melindungi kepentingan dan hak-hak yang minoritas” pugkas nya.

Moderator dalam seminar kebangsaan ini, yaitu Ustadz Fathul Mu’in, S.Pd. yang merupakan salah satu ustadz pengajar Bahasa Arab di PontrenMu Abudzar Al Ghifari. Ia memandu materi pertama tentang Peran Pondok Pesantren dalam Mendukung Program Pemerintah disampaikan oleh Camat Batanghari Ibu Mira Hayati, S.Stp. Dalam materinya Ibu Mira menyampaikan bahwa Pondok Pesantren sangat efektif dalam menanamkan nilai-nilai, termasuk di dalamnya nilai-nilai Pancasila. Karena di dalam Ponpes memiliki konsep amal ilmiah dan ilmu amaliah. Pertama, Ponpes sebagai laboratorium pembentukan karakter sosial budaya dan karakter kebangsaan karena didalamnya ada santri dari banyak daerah. Ibu mira berpesan dan menitipkan kepada para ustadz dan ustadzah untuk menyampaikan nilai-nilai kebangsaan kepada para santri selain nilai-nilai moral agama. Ponpes adalah nusantara atau miniatur Indonesia yang di dalamnya ada keberagaman dan multikultur yang dapat disatukan dengan nilai kebangsaan. Kedua, kekuatan sosial budaya dan ekonomi dari dalam Pondok Pesantren. Termasuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar dengan hadirnya Ponpes di tengah-tengah masyarakat. Ketiga, Ponpes sebagai pencetak generasi penerus pemimpin bangsa masa depan baik secara intelektual, emosional, dan spiritual.

Sikap toleransi yang harus ditanamkan dan dikembangkan, yaitu yang minoritas menghormati yang mayoritas dan yang mayoritas melindungi yang minoritas. Transformasi ponpes tradisional menjadi ponpes modern harus dilakukan untuk menghadapi kemajuan teknologi dan informasi. Ibu Camat sangat mengapresiasi PontrenMu Abudzar Al Ghifari yang telah bekerjasama dalam melaksanakan program Pemerintah termasuk Program Vaksinasi Covid-19.

Sesi Foto Bersama selesai acara

Materi Kedua tentang Peran Pondok Pesantren dalam Menciptakan Kerukunan Hidup Umat Beragama disampaikan oleh Kapolsek Batanghari, yaitu Bp. AKP Syamsu Rizal, S.I.P.,M.H. Bapak Kapolsek berpesan kepada semua peserta untuk mempelajari dan menjalankan agama Islam secara kaffah dan tidak setengah-setengah sehingga tidak salah dalam memahaminya. Bapak Kapolsek juga berpesan agar terus meningkatkan sikap toleransi antar umat beragama sehingga tercipta kerukunan dan persatuan bangsa yang kuat.

Materi ketiga tentang Islam sebagai Rahmatan lil ‘alamin disampaikan oleh Kepala KUA, yaitu Muhammad Syafri Ende, S.Ag. Nabi Muhammad SAW diutus oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia. Buah dari ajaran Islam itu adalah akhlaqul karimah. Dalam sebuah hadist disebutkan orang muslim itu adalah orang lain merasa aman dari kejahatan lisan dan tangannya. Agar Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin maka ajaran Islam tersebut harus diterapkan oleh orang muslim dalam kehidupannya. PontrenMu Abudzar Al Ghifari diharapkan memberi rahmatan lil ‘alamin bagi masyarakat, umat, dan bangsa termasuk lulusannya nanti. Makna rahmatan lil ‘alamin artinya memberi rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya manusia tapi juga hewan, tumbuhan, lingkungan, dan alam semesta. Wallahu ‘a’lam bisshawab. (HS-ASF)

Berita Terkait