Alghifarimu.sch.id, Batanghari — Menutup semester genap tahun ajaran 2021/2022, SMP Muhammadiyah Al Ghifari membagikan raport pada Hari Sabtu (18/06). Pembagian raport yang digelar di Aula SMP Muhammadiyah Al Ghifari ini dihadiri oleh seluruh wali santri. Siswa dari pengurus IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah), TSPM (Tapak Suci Putera Muhammadiyah), dan HW (Hizbul Wathan) menyambut kedatangan wali santri dari gerbang pondok pesantren dengan senyum dan bahagia.
Acara diawali dengan panduan suara ciamik dari siswa dan siswi. Selain itu, dalam pembukaan acara dibawakan oleh Master of Ceremony (MC) dari Nabila Zaskia Chandra kelas 7.6 dan Najib Ainun Musthofa kelas 7.1 menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Hal ini dilakukan karena program SMP Muhammadiyah Al Ghifari selain berfokus pada menghafal Al-Qur’an, juga berfokus pada pendalaman keahlian Bahasa.
Pembagian raport ini memberikan kepada juara umum yang dengan nilai tertinggi di setiap angkatan, yaitu kelas 7 dan 8. Tujuannya sebagai bentuk apresiasi siswa dalam menjalani kegiatan belajarnya. Nilai juara umum untuk setiap angkatan adalah hasil kalkulasi dari berbagai aspek, tidak hanya dari nilai mata pelajaran. Namun juga mencangkup pertimbangan afektif, kognitif, dan psikomotor siswa.
Penerima juara kelas 7 yaitu; Akram Zulfadly, Halimurrasyid, dan Farida Aisyah Itsnaini. Sedangkan penerima juara kelas 8 yaitu; Alwalid Ahmadyen Adzkarullah, Attaub Tenmarch Hening Syuhada, dan Farid Zainuddin.
Penyerahan piala diberikan langsung dari Direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Al Ghifari, Dimyati. Beliau juga menyampaikan selamat serta mendoakan setiap santri agar menjadi penerus umat dan bangsa. Selaras dengan itu, Ave Suakanila Fauzisar selaku Kepala SMP Muhammadiyah Al ghifari juga memberikan apresiasi semangat dan anak-anak dalam menjalani kegiatan pondok dan pelajaran di kelas.
Acara ditutup dengan sedikit penyampaian dari Romadona selaku Wakil Kepala Sarana dan Prasarana memberikan sebuah ajakan kepada wali santri agar mengajak anak membangun komunikasi.
“Langkah awal mengenal anak dari komunikasi. Kita bisa tau anak itu sedang sedih, gembira, dan apa yang sudah diceritakan anak kepada kita. Kita selaku orang tua juga perlu memahami kondisi hati anak.” ucapnya. (Intifada)